masukkan script iklan disini
Sumatera Utara,pewarta – Pertandingan tinju di PON XXI Aceh-Sumut yang mempertemukan petinju Lampung, Rusdianto Suku, melawan petinju tuan rumah, Joshua Juan Vargas, menuai sorotan tajam. Pertarungan yang berlangsung di Gedung Nomensen Siantar, Sumatera Utara, pada hari ini berakhir dengan keputusan kontroversial dari wasit Roike Wane, yang dinilai tidak adil oleh banyak pihak.
Keputusan wasit yang menyatakan Joshua Juan Vargas sebagai pemenang memicu protes keras dari tim Rusdianto serta para pendukungnya. Banyak yang menganggap Rusdianto telah tampil lebih dominan selama pertarungan dan seharusnya pantas memenangkan pertandingan tersebut.
Dalam wawancara dengan beberapa pengamat olahraga tinju, mereka menyoroti keputusan wasit yang dianggap lebih berpihak pada tuan rumah. "Ini sangat merugikan Rusdianto. Kami merasa keputusan ini tidak mencerminkan apa yang terjadi di atas ring," ujar salah satu pelatih dari tim Lampung.
Tanggapan Tim Rusdianto Suku
Manajer dan pelatih tim Rusdianto menyatakan kekecewaan mendalam terhadap hasil pertarungan tersebut. "Kami tidak hanya kecewa, tetapi juga merasa dirugikan. Pertarungan seharusnya diputuskan berdasarkan kemampuan di atas ring, bukan faktor tuan rumah," ujar manajer tim Rusdianto.
Tim Rusdianto bahkan berencana mengajukan protes resmi kepada panitia penyelenggara PON dan otoritas tinju terkait untuk meninjau ulang keputusan tersebut. "Kami berharap ada tindak lanjut yang tegas agar kasus serupa tidak terjadi lagi di masa depan," lanjutnya.
Hingga berita ini dirilis, pihak panitia penyelenggara PON dan pihak Komite Tinju belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Namun, kontroversi ini semakin memanas di kalangan para penggemar tinju, baik di Sumatera Utara maupun di Lampung.
Pertandingan tinju di PON XXI ini menjadi sorotan tidak hanya karena kualitas pertandingan, tetapi juga keputusan-keputusan yang diambil oleh pihak wasit dan juri. Banyak yang berharap agar keadilan tetap dijunjung tinggi demi menjaga integritas olahraga.
Pertandingan ini sekaligus menjadi cermin betapa pentingnya independensi wasit dan juri dalam menjaga fair play di PON. Sementara itu, nasib Rusdianto Suku dan timnya masih menggantung, menanti tanggapan resmi dari pihak penyelenggara.(Red/Tim)
Liputan : Siti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar